BARRU - Virus penyakit mulut dan kuku (PMK) kini mulai menyerang ternak sapi di Kabupaten Barru. Berdasarkan data yang dihimpun, sudah ada dua ekor sapi milik warga mati akibat terjangkit wabah tersebut mematikan tersebut. Sementara ratusan sapi lainnya terindentifikasi positif PMK.
Berdasarkan data perkembangan kasus PMK di kabupaten Barru per Tanggal 03 oktober 2022. Jumlah sapi yang mengalami sakit sebanyak 160 ekor, sembuh 31 ekor, potong 2 ekor, dilalulintaskan tidak ada. Selanjutnya ada 2 ekor sapi dinyatakan mati, sehingga sisa case sebanyak 125 ekor.
Kadis Pertanian Barru Ir. Ahmad membenarkan adanya wabah PMK yang sudah masuk ke wilayah Barru. Menurutnya, dua ekor sapi milik warga yang mati karena diduga akibat terserang wabah PMK. Begitu juga dengan sapi yang sakit mencapai ratusan ekor.
“Salah satu penyebab menyebarnya wabah ini di Barru adalah sulitnya melakukan deteksi dini. Begitupun ketika warga didatangi untuk dilakukan vaksinasi, warga rata rata mengaku kesulitan menghadirkan sapinya. Padahal Distan memiliki stok vaksin yang banyak. Apalagi pihak kami baru saja menerima bantuan dari Kementerian Pertanian sekitar 7.000 an dosis vaksin", ujar Ahmad, pada Jumat (7/10/2022).
Dijelaskan bahwa, pihak Dinas Pertanian Barru sudah melakukan proses vaksinasi sebanyak 5.301 sapi, namun bukan garansi bahwa virus PMK ini tidak memiliki potensi menjangkiti ternak sapi lainnya.
"Hingga saat ini telah dilakukan vaksinasi tahap pertama sebanyak 5.301 ekor. Sebagai upaya dalam mengantisipasi penyebaran virus PMK. Pihak Distan kembali melakukan vaksinasi terhadap 110 ekor sapi milik warga di desa Manuba kecamatan Mallusetasi pada tanggal 3 Oktober 2022", terang Ahmad.
Baca juga:
Petani di Pujananting Menjerit Butuh Pupuk
|
Diperkirakan wabah PMK yang mematikan ternak sapi ini muncul pertama kali diwilayah Barru pada akhir Agustus 2022 lalu.
Ahmad meminta dukungan dan kesadaran warga pemilik ternak sapi untuk lebih aktif melaporkan ke pemerintah desa kalau ada diantara ternak sapinya yang belum divaksin.
“Begitu pula dengan sapi warga yang telah bergejala sakit agar secepatnya dilaporkan ke aparat desa, ” ujar Ahmad menghimbau pemilik ternak sapi.
(Ahkam/Udi)