BARRU - Statement yang disampaikan Kadis Pendidikan Barru tentang tidak tepat sasaran spontan H Aras melalui PIC pendampingan aktivasi rekening beasiswa PIP Awal menyampaikan bahwa itu salah sasaran.
Tidak tepat sasarannya beasiswa PIP yang dianggap Kadis Pendidikan dianggap sarat politis atau bahkan terkesan lamban menyikapi atau bahkan seolah menghalangi, hal ini disampaikan oleh Penanggung Jawab monitoring beasiswa aspirasi PIP di Kab Barru, Awal.
Baca juga:
Pemilu dan Penduduk Miskin
|
"Pak kadis adalah orang yang sangat paham dan punya pengalaman dengan beasiswa PIP ini, bahwa jalurnya ada beberapa bisa jadi polanya buttom up, bisa juga top down bahkan bisa jadi masuk ke wilayah partisipatif. Namun jika ada yang dianggap tidak tepat sasaran maka pak kadis baiknya komplain ke Kementrian karena pelaksana kegiatan adalah kementrian. Tugas anggota DPR RI memasukkan anggarannya, mengawasi pelaksanaanya, membuat undang-undangnya termasuk mengusulkannya". Penyampaian awal yang didapuk sebagai pendamping pengaktivan rekening beasiswa PIP melalui jalur Aspirasi.
Awal kemudian kembali menjelaskan bahwa jika terjadi ketidaksesuaian atau dianggap tidak tepat sasaran maka kesalahan ada pada Kementerian yang sistimnya tidak bisa mengidentifikasi siswa, bisa jadi operatornya dalam mengelola sistem ini kurang teliti atau bahkan ada intervensi untuk memilih dan memilah siswa yang dianggap pantas dan bisa jadi ada kadis di beberapa Kabupaten Kota tidak memiliki data kepantasan penerima PIP ini.
Tugas kami adalah menyampaikan kabar baiknya ke masyarakat dan memonitoring pelaksanaannya, setiap keganjalan yang terjadi maka kami laporkan ke pihak terkait untuk mengawal hak-hak masyarakat, sambung Awal
Selanjutnya jika dianggap tidak pantas, apakah pak kadis bisa mengindentifikasi siswa yang mana yang pantas dan tidak pantas di semua sekolah? Ataukah baru ingin mengidentifikasinya? Kemudian bagaimana cara pak kadis menginditifikasi hal itu? Selanjutnya berapa lama waktu yang pak kadis butuhkan untuk mengidentifikasi hal dimaksud?
Awal kembali berharap ke Kadis Pendidikan dengan menyampaikan bahwa Kami masih berharap pak kadis punya nurani untuk bisa membantu para siswanya untuk tidak lagi mengarahkan para kepala sekolah dan guru untuk menghambat surat keterangan aktivasi PIP ini, kasian para siswa yang membutuhkan seolah dihambat mendapatkan haknya.
"Kami sangat yakin pak kadis orang baik yang tidak menggunakan jabatannya untuk menghalangi hak-hak para siswa calon penerima beasiswa PIP ini". Tutupnya sambil memberi emoticon senyum sebagai pertanda senyumannya saat memberi informasi via whatsapp.